Sejarah Branding
Awal Mula Adanya Branding dan Perkembangannya Hingga Saat Ini
by / Feb 3, 2023 / Message In The Bottle
Share
Retweet
Pin

Halo Gengs, pernah nggak sih kalian pikir, brand pertama di dunia ini tuh brand apa ya?

Ternyata brand itu dulu ada sejarahnya, lho! Kita pelajari bersama yuk.


Kegiatan branding ternyata dapat ditelusuri kembali pada sekitar tahun 1500. Di era ini, kegiatan “branding” tersebut benar-benar hanya untuk menunjukkan kepemilikan. Di mana para peternak-peternak sapi akan menempelkan kayu panas pada kulit sapi mereka untuk membuat sapi-sapi itu menonjol dibandingkan dengan yang lain.

Proses "brandr" pada kulit sapi.

Kegiatan ini dilakukan di masa Nordik Kuno menggunakan bahasa Scandinavian. Oleh karena itulah, tercipta istilah “brandr” yang berarti “to burn” atau membakar. Dengan sapi yang sudah ditempelkan kayu panas ini, para pembeli sapi-sapi itu akan dapat mengenali pemilik sapi mana yang memiliki sapi sesuai keinginan para pembeli.


Kemudian, pada tahun 1760 terjadilah revolusi industri. Di masa ini, banyak terjadi perubahan besar-besaran di berbagai bidang, seperti pertanian, manufaktur pertambangan, transportasi, dan teknologi. Hal ini secara tidak langsung menyebabkan perkembangan besar-besaran yang terjadi pada semua aspek kehidupan manusia.


Kegiatan “brandr” ini pun ikut berkembang, di mana dengan kemudahan proses produksi menjadikan produk yang dijual menjadi banyak dan variatif. Hal ini menjadikan banyak pemilik perusahaan mempunyai kesadaran untuk membuat brand mereka dipatenkan dan menonjol. Tak hanya itu, proses pematenan ini juga menjadi simbol jaminan mutu dari barang atau jasa mereka.

Koenigs_steam_press_-_1814

Mesin cetak uap ciptaan Friedrich Koenig pada masa Revolusi Industri

Kemudian terciptalah istilah “merek dagang” akibat bermunculannya agensi periklanan yang juga muncul di era yang sama. Merek dagang yang terdiri dari kata-kata, frasa, simbol, desain, bentuk, dan warna didaftarkan secara resmi dan digunakan oleh perusahaan untuk merepresentasikan produk dan jasa mereka.


Agensi periklanan ini membawa angin segar pada pemilik perusahaan. Mereka menawarkan teknik periklanan yang baru dan unik dalam menarik konsumen-konsumen baru untuk mencoba produk dan jasa yang ditawarkan. Contohnya seperti spanduk, plakat, dan payung yang ditempeli merek. Perusahaan mulai mempromosikan merek mereka melalui slogan dan kemasan yang menarik.


Kemajuan zaman juga menjadikan terciptanya inovasi produk baru seperti mobil, penyedot debu, dan setrika listrik. Barang-barang ini kemudian dipasarkan ke media massa baik cetak, seperti koran dan pamflet atau poster, hingga media elektronik seperti radio dan televisi.


Pada awal abad kedua puluh, daya beli masyarakat khususnya di belahan dunia barat meningkat drastis. Hal ini sangat berdampak pada meningkatnya minat masyarakat untuk membeli barang-barang bermerek seperti Coca-Cola, Heinz, dan Twinings tea. Meningkatnya daya beli masyarakat juga dipengaruhi oleh iklan-iklan yang dipasang di koran dan radio.

4

Salah satu materi branding Coca-Cola di masa lalu

Seiring perkembangan zaman dan ketika masyarakat dari semua kalangan mulai dapat memiliki televisi, maka iklan pun mulai merambah ke televisi. Iklan ikonik dari Apple pada tahun 1984 yang mempromosikan komputer mereka yaitu Macintosh, menjadi salah satu iklan pelopor yang tidak melulu berfokus pada produk, melainkan pada konsumen. Tren ini kemudian menjadi populer dan menjadikan para produsen berfokus pada identitas perusahaan mereka dibandingkan iklan yang bersifat promosi.


Saat ini banyak perusahaan yang sudah membentuk pangsa pasar mereka sendiri di dalam persaingan pasar yang semakin ketat. Kemajuan teknologi yang memunculkan era internet menciptakan generasi yang memiliki budaya kepuasan instan, yang mengarah pada kebiasaan konsumen yang semakin menuntut.


Perusahaan dituntut untuk menciptakan iklan dan logo yang menarik bagi jenis audiens ini, dengan mempertimbangkan rentang perhatian konsumen yang pendek dan mudah bosan. Hal ini menjadikan periklanan di dunia modern dipenuhi dengan strategi marketing yang dipusatkan pada interaktivitas.


Branding juga merambat pada bidang-bidang lain seperti organisasi amal, partai politik, hingga personal branding. Para influencer dan sosialita dengan kekuatan personal branding mampu mengembangkan ranah bisnis mereka di bidang lain seperti merek pakaian, parfum, maupun perawatan tubuh.


Akhir kata, internet menjadikan Google, yang notabene adalah mesin pencari nomor satu di dunia digital, secara tidak langsung menjadi biro iklan terbesar di dunia. Hal ini tentu saja menjadikan para pemilik produk dan jasa berlomba-lomba mendapatkan visibilitas baik di dunia nyata maupun online.

Source:

https://www.lcca.org.uk/blog/education/history-of-branding/

https://99designs.com/blog/design-history-movements/history-of-branding/

© Vasco. 2023.